GERAKAN MASSA DAN TANGGUNG JAWAB KEBANGSAAN
Oleh
:Emin Haris*
Keadaan bangsa kita yang
jauh dari harapan para pahlawan yang telah berjasa membebaskan bangsa Indonesia
dari penjajah akan tetapi harapan dan cita-cita tersebut semakin absurd karena
ambisi politik dan memperkaya diri dari
sebagian besar orang-orang yang duduk di pemerintahan baik tingkat pusat sampai
daerah merka sibuk dengan agenda pribadi dan kepentingan kelompoknya maka
reformasi yang sudah 9 tahun berjalan
tidak berdampak pada kesejahteraan rakyat ,kita bisa lihat angka
pengangguran semakin tinggi,jumlah rakyat yang miskin semakin besar sekitar 40
juta jiwa itu data yang dikeluarkan pemerintah kemungkinannya bisa lebih,hampir
semua agenda reformasi tidak jelas arahnya mulai dari penegakan HAM,pemberantasan
Korupsi juga hanya tebang pilih berdasarkan Like and dis like,penegakan
supremasi Hukum juga hanya berpihak pada yang berduit saja ,harga sembako
semakin sulit terjangkau terutama mereka yang hidup pada garis kemiskinan apa
bedanya orde reformasi dengan orde baru?inilah yang menjadi kegelisahan kiita
bersama yang menjadi pengantar tidur bagi kaum intelektual atau sebagai
pengantar minum racun rakyat yang tertindas akankah kita terdiam dengan semakin
carut-marutnya bangsa kita tentu ini menjadi tanggung jawab bagi mahasiswa yang
katanya Agent of change atau kita biarkan
saja penindasan itu terjadi atas nama pembangunan perlu diingat kasus
yang baru-baru ini terjadi di Pasuruan adalah bentuk Vis a Vis Penguasa dengan
rakyat tentu yang jadi korban adalah rakyat karena pemerintah lebih berpihak
kepada pemodal biarpun harus mengorbankan nyawa rakyat kenapa ini tidak menjadi
Inspirasi bagi kita untuk melawan segala bentuk penindasan yang di lakukan
penguasa negeri ini,rakyat pasuruan yang tak ber dosa dan tidak pernah kuliah
saja berani melawan TNI-AL yang bersenjata M-16 dan peluru yang ditembakkan
adalah dari Uang rakyat,apa yang terjadi di pasuruan bias saja terjadi di
sektar kita karena jikalau rakyat terlalu lama melarat dan sengsara kemudian
akan bergerak secara alami dan sporadis akan berakibat pada anakhisme maka kita
yang hari ini sadar harus bertanggung jawab untuk menggantikannya sebagai
Pelaksana Amanat Penderitaan Rakyat,tentu konsekuensinya kita harus
berkonfrontasi dengan pemerintah atau penguasa,Pasca Reformasi memang membawa
perubahan pada system demokrasi di Negara in sudah baik akan tetapi hal itu
tidak dibarengi dengan mentalitas dan ‘itikad baik pemerintah untuk membela
kelas proletariat,”kebangkitan kaum mustad’afin secara umum dan tiba-tiba akan
terjadi apabila kita melakukan gerakan massa yang terorganisir dan intensif
sebagai sarana penyadaran terhadap berjuta-juta manusia yang takut melawan penindasan dan berlidung atas nama
ketentraman tentu rasa pasrah dari sebagian besar penduduk Indonesia tidak akan
terus berlanjut apabila mahasiswa mampu menjadi pelopor dan pioneer gerakan
perlawanan kaum mustad’afin terhadap kaum Mustakbarin dengan terus berada di
garda depan dalam setiap aksi massa dan aksi protes,karena “kata adalah senjata”
.
Melakukan Aksi Gerakan
Massa tidak hanya mengumpulkan banyak orang kemuadian berteriak seenaknya
sendiri akan tetapi harus direncanakan secara matang agar Aksi tidak hanya
reksioner saat itu tanpa ada sebuah targetan aksi yang menjadi tujuan bersama massa aksi,persiapan gerakan aksi massa diantaranya :
ANALISIS
MASALAH
Mengangkat sebuah
permasalahan ke public tentu kita harus menggetahui akar masalah tersebut
shingga plihan gerakan apa yang tepat untuk menyikapinya dan keberpihakan kita
jelas dengan argumentasi yang di sertai data di lapangan,dengan pisau analisa
social kita pilah suatu problematika yang strategis untuk kemudian di jadikan
mainstream Issu gerakan massa,kita juga harus memberikan pemahaman terlebih
dahulu mainstream issu tersebut kepada massa aksi sehingga mereka bregerak
berdasarkan kesadaran atas pemikirannya tidak hanya menjadi massa floating yang
tidak terorganisir.
Massa Aksi di bedakan menjadi dua
berdasarkan karakteristik massa
tersebut:
·
Massa
terorganisir adalah massa
yang faham problematika yang di perjuangkan dan bergerak dengan atas kesadaran
dan tanggung jawab social.
·
Massa
Tidak Ter Organisir adalah massa yang tidak faham problematika dan hanya partisipan
dalam aksi,cenderung melakukan tindakan sendiri tanpa tanpa kordinasi larut
dalam uforia massa .
Dua karakteristik massa
di atas patut kita ketahui karena setiap gerakan massa
pastilah tujuan aksi hal yang paling utama jangan sampai aksi tidak terkendali
sehingga membuat tujuan aksi tidak jelas karena massa floating.
PERANGKAT
AKSI
Perangkat aksi adalah
orang yang bertugas menjalankan aksi sesuai dengan targetan aksi ,sama halnya
seperti organssai dimana ada kepengurusan yang menjlan kan
roda orqaginasasi itu secara baik,seorang perangkat aksi harus faham dulu
mainstream issu dan dan targetan aksi sehingga mampu memberikan kesadaran bagi massa aksi lainnya,perangkat
aksi yang harus dipersiapkan diantaranya:
1.KORLAP
(Koordinator Lapangan)
Pemimpin dalam aksi dan
bertanggung jawab atas jalannya aksi,memegang penuh kebijakan untuk mengatur
aksi agasr target dan tujuan aksi tercapai.
2.ASTER
(Asisten territorial)
Asisten yang bertugas
sebagai stake holder korlap untuk menyampaikan dan melaksanakan setiap
kebijakan dalam aksi dan melakukan kordinasi dengan korlap sehingga gerakan massa aksi slalu
terkordinir.
3.ORATOR
Adalah yang memberikan
orasi dalam aksi ,memeberikan pemahaman terhadap massa
aksi dan public tentang mainstream issu dan tujuan aksi tersebut ,seorang
orator harus berani berkata di depan public dengan suara lantang dan mampu
mempengaruhi massa
untuk bersemangat dalam aksi.
4.HUMAS
(Hubungan Masyarakat)
Bertugas menghubungi Media
massa dan memberikan Pers release terhadap media,baik Koran maupun elektronik
karena apabila aksi tidak di publikasikan maka seperti daun yang berguguran di
tengah hutan,Media merupakan salah satu alat yang di pakai untuk memberikan
kesadaran terhadap massa rakyat lain yang tidak kut dalam aksi.
5.NEGOSIATOR
Melakukan Negosiasi Kepada
pihak yang kontra dengan aksi yang dilaksanakan ataupun menyampaikan dan
bernegosisasi baik dengan aparat dan pihak yang di tujukan gerakan massa sampai target aksi
itu bisa terpenuhi.
6.BAPOR
(Barisan Pelopor)
Barisan yang dibentuk di
garda depan untuk melindungi dan mendobrak pagar betis aparat ataupun pihak
yang kontra dengan gerakan aksi,barisan ini di bentuk apabila setting aksi
chaos ataupun ada fihak yang mengancam kelancaran aksi.
7.KURIR
Bertugas memantau rute aksi atau perkembangan di
lapangan yang akan dilaksanakan seabai tempat aksi dan melaporkannya kepada
korlap sehingga berdasarkan informasi dilapangan korlap mengetahui tindakan apa
saja yang perlu di lakukan untuk mengefektifkan gerakan massa .
PENUTUP
Perjuangan
mahasiswa tidak akan pernah selesai selama kesejahteraan rakyat belum terpenuhi
,reformasi hanya pintu masuk bagi gerakan massa untuk melakukan aksi ekstra
parlementer,sebagai pilar kelima demokrasi tentunya sebagai agent social
control dalam setiap kebijakan yang di keluarkan pemerintah, dan agenda besar
lainnya adalah melepaskan bumi nusantara ini dari cengkeraman
neoliberalisme,jangan pernah mundur dan lemah untuk berkata kebenaran bayangkan
rantai panjang penderitaan yang harus di tanggung rakyat dalam membela
kesejahteraannya.
Materi disampakan pada PKD PMII KOMS.UNSMA
*Ketua II PC.PMII Kota.Malang
2007-sekarang
Presiden Mahasiwa UNISMA 2005-2006
Presidium BEM Se Malang Raya 2005-2006
Ketua III PMII Koms.UNISMA 2005-2006
Deklarator BEM PTNU Se Nusantara 2006
Ketua DPM-Fakultas Teknik UNISMA
2003-2004
Ketua IKAWIRADHARMA Malang 2002-2003
Ketua Santri Se-Jawa Barat Di Jombang
1998-2002