Senin, 29 April 2013

Gerakan Masa


GERAKAN MASSA DAN TANGGUNG JAWAB KEBANGSAAN
Oleh :Emin Haris*
Keadaan bangsa kita yang jauh dari harapan para pahlawan yang telah berjasa membebaskan bangsa Indonesia dari penjajah akan tetapi harapan dan cita-cita tersebut semakin absurd karena ambisi politik dan memperkaya diri  dari sebagian besar orang-orang yang duduk di pemerintahan baik tingkat pusat sampai daerah merka sibuk dengan agenda pribadi dan kepentingan kelompoknya maka reformasi yang sudah 9 tahun berjalan  tidak berdampak pada kesejahteraan rakyat ,kita bisa lihat angka pengangguran semakin tinggi,jumlah rakyat yang miskin semakin besar sekitar 40 juta jiwa itu data yang dikeluarkan pemerintah kemungkinannya bisa lebih,hampir semua agenda reformasi tidak jelas arahnya mulai dari penegakan HAM,pemberantasan Korupsi juga hanya tebang pilih berdasarkan Like and dis like,penegakan supremasi Hukum juga hanya berpihak pada yang berduit saja ,harga sembako semakin sulit terjangkau terutama mereka yang hidup pada garis kemiskinan apa bedanya orde reformasi dengan orde baru?inilah yang menjadi kegelisahan kiita bersama yang menjadi pengantar tidur bagi kaum intelektual atau sebagai pengantar minum racun rakyat yang tertindas akankah kita terdiam dengan semakin carut-marutnya bangsa kita tentu ini menjadi tanggung jawab bagi mahasiswa yang katanya Agent of change atau kita biarkan  saja penindasan itu terjadi atas nama pembangunan perlu diingat kasus yang baru-baru ini terjadi di Pasuruan adalah bentuk Vis a Vis Penguasa dengan rakyat tentu yang jadi korban adalah rakyat karena pemerintah lebih berpihak kepada pemodal biarpun harus mengorbankan nyawa rakyat kenapa ini tidak menjadi Inspirasi bagi kita untuk melawan segala bentuk penindasan yang di lakukan penguasa negeri ini,rakyat pasuruan yang tak ber dosa dan tidak pernah kuliah saja berani melawan TNI-AL yang bersenjata M-16 dan peluru yang ditembakkan adalah dari Uang rakyat,apa yang terjadi di pasuruan bias saja terjadi di sektar kita karena jikalau rakyat terlalu lama melarat dan sengsara kemudian akan bergerak secara alami dan sporadis akan berakibat pada anakhisme maka kita yang hari ini sadar harus bertanggung jawab untuk menggantikannya sebagai Pelaksana Amanat Penderitaan Rakyat,tentu konsekuensinya kita harus berkonfrontasi dengan pemerintah atau penguasa,Pasca Reformasi memang membawa perubahan pada system demokrasi di Negara in sudah baik akan tetapi hal itu tidak dibarengi dengan mentalitas dan ‘itikad baik pemerintah untuk membela kelas proletariat,”kebangkitan kaum mustad’afin secara umum dan tiba-tiba akan terjadi apabila kita melakukan gerakan massa yang terorganisir dan intensif sebagai sarana penyadaran terhadap berjuta-juta manusia yang takut melawan  penindasan dan berlidung atas nama ketentraman tentu rasa pasrah dari sebagian besar penduduk Indonesia tidak akan terus berlanjut apabila mahasiswa mampu menjadi pelopor dan pioneer gerakan perlawanan kaum mustad’afin terhadap kaum Mustakbarin dengan terus berada di garda depan dalam setiap aksi massa dan aksi protes,karena “kata adalah senjata” .
Melakukan Aksi Gerakan Massa tidak hanya mengumpulkan banyak orang kemuadian berteriak seenaknya sendiri akan tetapi harus direncanakan secara matang agar Aksi tidak hanya reksioner saat itu tanpa ada sebuah targetan aksi yang menjadi tujuan bersama massa aksi,persiapan gerakan aksi massa diantaranya :

ANALISIS MASALAH               
Mengangkat sebuah permasalahan ke public tentu kita harus menggetahui akar masalah tersebut shingga plihan gerakan apa yang tepat untuk menyikapinya dan keberpihakan kita jelas dengan argumentasi yang di sertai data di lapangan,dengan pisau analisa social kita pilah suatu problematika yang strategis untuk kemudian di jadikan mainstream Issu gerakan massa,kita juga harus memberikan pemahaman terlebih dahulu mainstream issu tersebut kepada massa aksi sehingga mereka bregerak berdasarkan kesadaran atas pemikirannya tidak hanya menjadi massa floating yang tidak terorganisir.
Massa Aksi di bedakan menjadi dua berdasarkan karakteristik massa tersebut:
·        Massa terorganisir adalah massa yang faham problematika yang di perjuangkan dan bergerak dengan atas kesadaran dan tanggung jawab social.
·        Massa Tidak Ter Organisir adalah  massa yang tidak faham problematika dan hanya partisipan dalam aksi,cenderung melakukan tindakan sendiri tanpa tanpa kordinasi larut dalam  uforia massa
Dua karakteristik massa di atas patut kita ketahui karena setiap gerakan massa pastilah tujuan aksi hal yang paling utama jangan sampai aksi tidak terkendali sehingga membuat tujuan aksi tidak jelas karena massa floating.

PERANGKAT AKSI
Perangkat aksi adalah orang yang bertugas menjalankan aksi sesuai dengan targetan aksi ,sama halnya seperti organssai dimana ada kepengurusan yang menjlan kan roda orqaginasasi itu secara baik,seorang perangkat aksi harus faham dulu mainstream issu dan dan targetan aksi sehingga mampu memberikan kesadaran bagi massa aksi lainnya,perangkat aksi yang harus dipersiapkan diantaranya:
1.KORLAP (Koordinator Lapangan)
Pemimpin dalam aksi dan bertanggung jawab atas jalannya aksi,memegang penuh kebijakan untuk mengatur aksi agasr target dan tujuan aksi tercapai.
2.ASTER (Asisten territorial)
Asisten yang bertugas sebagai stake holder korlap untuk menyampaikan dan melaksanakan setiap kebijakan dalam aksi dan melakukan kordinasi dengan korlap sehingga gerakan massa aksi slalu terkordinir.
3.ORATOR
Adalah yang memberikan orasi dalam aksi ,memeberikan pemahaman terhadap massa aksi dan public tentang mainstream issu dan tujuan aksi tersebut ,seorang orator harus berani berkata di depan public dengan suara lantang dan mampu mempengaruhi massa untuk bersemangat dalam aksi.
4.HUMAS (Hubungan Masyarakat)
Bertugas menghubungi Media massa dan memberikan Pers release terhadap media,baik Koran maupun elektronik karena apabila aksi tidak di publikasikan maka seperti daun yang berguguran di tengah hutan,Media merupakan salah satu alat yang di pakai untuk memberikan kesadaran terhadap massa rakyat lain yang tidak kut dalam aksi.
5.NEGOSIATOR
Melakukan Negosiasi Kepada pihak yang kontra dengan aksi yang dilaksanakan ataupun menyampaikan dan bernegosisasi baik dengan aparat dan pihak yang di tujukan gerakan massa sampai target aksi itu bisa terpenuhi.
6.BAPOR (Barisan Pelopor)
Barisan yang dibentuk di garda depan untuk melindungi dan mendobrak pagar betis aparat ataupun pihak yang kontra dengan gerakan aksi,barisan ini di bentuk apabila setting aksi chaos ataupun ada fihak yang mengancam kelancaran aksi.
7.KURIR
Bertugas  memantau rute aksi atau perkembangan di lapangan yang akan dilaksanakan seabai tempat aksi dan melaporkannya kepada korlap sehingga berdasarkan informasi dilapangan korlap mengetahui tindakan apa saja yang perlu di lakukan untuk mengefektifkan gerakan massa .
PENUTUP
            Perjuangan mahasiswa tidak akan pernah selesai selama kesejahteraan rakyat belum terpenuhi ,reformasi hanya pintu masuk bagi gerakan massa untuk melakukan aksi ekstra parlementer,sebagai pilar kelima demokrasi tentunya sebagai agent social control dalam setiap kebijakan yang di keluarkan pemerintah, dan agenda besar lainnya adalah melepaskan bumi nusantara ini dari cengkeraman neoliberalisme,jangan pernah mundur dan lemah untuk berkata kebenaran bayangkan rantai panjang penderitaan yang harus di tanggung rakyat dalam membela kesejahteraannya.

Materi disampakan pada PKD PMII KOMS.UNSMA
*Ketua II PC.PMII Kota.Malang 2007-sekarang
Presiden Mahasiwa UNISMA 2005-2006
Presidium BEM Se Malang Raya 2005-2006
Ketua III PMII Koms.UNISMA 2005-2006
Deklarator BEM PTNU Se Nusantara 2006
Ketua DPM-Fakultas Teknik UNISMA 2003-2004
Ketua IKAWIRADHARMA Malang 2002-2003
Ketua Santri Se-Jawa Barat Di Jombang 1998-2002            
 

       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar